Contoh PTK SMP : Model Pembelajaran Konstruktivistik Jenis Belajar Mandiri dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI kelas VIII SMP

Contoh PTK SMP : Model Pembelajaran Konstruktivistik Jenis Belajar Mandiri dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI kelas VIII SMP

hasil observasi awal pada tahap pra siklus di kelas VIII, dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mapel di kelas masih belum mencerminkan pembelajaran aktif, yaitu siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan guru berfungsi sebagai penceramah, akibatnya siswa menjadi jenuh, mereka cenderung malas dan tidak fokus lagi pada proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar yang masih rendah.
Setelah dilaksanakan tindakan melalui model pembelajaran konstruktivistik jenis belajar mandiri , dan penerapan teknik ini dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat di dalam pembelajaran, maka
suasana kelas menjadi lebih aktif, siswa menjadi lebih bersemangat dalam proses pembelajaran dan memperoleh nilai hasil belajar yang memuaskan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus nilai rata-rata hasil belajar 70,86 dengan krtuntasan klasikal 40%, dari 35 siswa, hanya 14 siswa yang tuntas belajar. Setelah dilaksanakan tindakan awal pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 75,42 dengan ketuntasan klasikal 74,28%, dalam tindakan siklus I ini, masih terdapat 9 siswa yang belum tuntas belajar. Setelah diadakan evaluasi tindakan, maka pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata 83,85 dengan ketuntasan klasikal 100%, dari tindakan siklus II ini, semua siswa dinyatakan tuntas belajar.
Dari tiga tahap tersebut jelas terjadi peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran konstruktivistik jenis belajar mandiri.
Dalam penelitian ini, penerapan model pembelajaran konstruktivistik jenis belajar mandiri secara kolektif melibatkan semua pihak di dalam kelas, baik guru, siswa, maupun sarana dan prasarana yang menunjang terjadinya pembelajaran, hal tersebut merupakan bukti konkrit bahwa segala bentuk proses kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan baik apabila semua pihak saling mendukung